Renungan Harian Senin, 25 Februari 2013

Ukuran Penghakiman

Pekan Prapaskah II; Dan 9:4b-10; Mzm 79; Luk 6:36-38

Realita: Kemurahan Allah tiada batasnya dan tidak pandang bulu. Kemurahan hati itu ukuran penghakiman Allah.

Refleksi Biblis: Yesus menghendaki agar para murid-Nya bermurah hati. Ajakan itu diperkuat dengan larangan agar jangan menghakimi. Maksudnya, demi keselamatan mereka, para murid diminta agar tidak gampang mengkritik dan mencela kesalahan orang lain. Ia berkata: “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum.” Kata dihakimi dan dihukum adalah kata kerja pasivo divino. Artinya, Allah yang akan menghakimi dan menghukum. Memang Allah itu murah hati, tetapi Ia juga adil. Karena itu, pada akhir zaman Ia akan menghakimi dan menghukum. Ia akan menghakimi dan menghukum orang-orang yang menghakimi dan menghukum sesamanya sesuai dengan ukuran yang mereka pakai. Maka, murid-murid Yesus harus memakai ukuran penghakiman Allah, yaitu kemurahan hati.

Rekonsiliasi: Tidak jarang kita menghakimi sesama semau kita sendiri. Padahal, akhirnya Allah akan menerapkan ukuran penghakiman itu pada kita. Mengapa? Apa mau kita sekarang?

Surip Stanislaus OFMCap

sumber : www.hidupkatolik.com

Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>