Mengenal Medali Wasiat Maria

medali-wasiat-hidup-katolik

Ada sebuah medali Santa Perawan Maria yang disebut Medali Wasiat. Mengapa disebut “wasiat”? Apakah ada sejarahnya? Apa arti simbol-simbol yang tertulis di medali itu? Terima kasih. Yulita Lumintu, Surabaya
Pertama, nama “Medali Wasiat” adalah terjemahan dari “miraculous medal.” Sebenarnya nama asli medali itu pada awal mula ialah “medali Maria yang dikandung tanpa noda.” Karena kemudian terjadi banyak sekali mukjizat melalui doa kepada Santa Perawan Maria dari medali itu, maka medali itu kemudian disebut oleh umat pada umumnya sebagai Medali Wasiat. Bahkan banyak orang tidak lagi mengetahui nama asli medali itu. Kedua, Medali Wasiat berasal dari penampakan Bunda Maria kepada Katharina Laboure, seorang novis dari Suster Puteri Kasih (PK). Penampakan yang pertama terjadi pada malam hari antara 18-19 Juli 1830, di kapel rumah Induk Suster Puteri Kasih di Jalan Rue Du Bac, Paris. Pada kesempatan itu, Katharina bercakap-cakap dengan Bunda Maria sambil meletakkan tangannya di pangkuan Bunda Maria. Penampakan kedua terjadi tanggal 27 November 1830, pada waktu meditasi di kapel yang sama. Ada dua penampilan Bunda Maria pada penampakan kedua itu. Pada penampakan kedua itulah Bunda Maria meminta Katharina untuk membuat medali sama seperti apa yang disaksikan Katharina dengan janji: “Mereka yang mengenakannya akan menerima kurnia-kurnia besar, dan berkat yang berlimpah akan diberikan kepada mereka yang percaya.”
Katharina meninggal tanggal 31 Desember 1876. Dalam rangka beatifikasi Katharina, tubuhnya digali kembali dan ternyata tubuhnya masih utuh, anggota badannya masih lemas dan bola matanya berwarna biru. Tubuh yang utuh itu disemayamkan sampai sekarang di Kapel rumah induk Suster Puteri Kasih di Jalan Rue Du Bac, Paris. Pada tanggal 27 Juli 1947, Katharina dinyatakan sebagai santa oleh Paus Pius XII dan diberi nama Santa yang Berdiam Diri, karena kerendahan hatinya yang tidak menceritakan banyak penampakan Bunda Maria yang ia alami sampai akhir hayatnya.
Ketiga, Medali Wasiat memuat banyak simbol seperti yang muncul dalam penampakan di atas. Bunda Maria berdiri di atas bola dunia menginjak seekor ular dengan kakinya (Kej 3:15). Di sekitar kepala Bunda Maria terdapat lingkaran duabelas bintang. Tangan Bunda Maria terentang dan pada jari- jarinya terdapat cincin yang berlapis permata besar dan kecil yang memancarkan sinar indah yang melambangkan rahmat yang dilimpahkan kepada mereka yang memintanya. Di sekelilingnya, dalam bentuk oval, tertulis suatu doa, “Ya Maria yang dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami yang berlindung kepada-Mu.” Menarik untuk dicermati bahwa doa ini sudah dituliskan di medali itu pada tahun 1830, yaitu 24 tahun sebelum pernyataan dogmatis Maria dikandung tanpa noda dosa oleh Paus Pius IX pada tahun 1854.
Pada bagian belakang medali itu, terdapat tulisan huruf M (artinya Maria) dengan sebuah garis melintang dan sebuah salib di atasnya. Ini melambangkan kesatuan yang tak terpisahkan antara Bunda Maria dengan Yesus. Di bawah huruf M itu terdapat Hati Yesus yang Mahakudus yang dimahkotai duri, dan Hati Maria yang Tak Bernoda yang ditembusi sebuah pedang (bdk. Luk 2:35). Kedua hati itu menyimbolkan penderitaan Yesus dan Maria yang terpadu demi penebusan dosa-dosa kita. Kedua hati dan huruf M serta salib itu dikelilingi oleh duabelas bintang (bdk. Why 12:1).
Dengan persetujuan Uskup Paris, medali itu dibuat dan disebarkan. Segera terjadi penyembuhan-penyembuhan fisik dan pertobatan orang-orang terkenal. Momen itu menjadi tanda pembaharuan devosi kepada Bunda Maria dan sekaligus kebangkitan Injil. Orang-orang kudus yang mempunyai devosi kepada Maria dari Medali Wasiat dan gencar mempromosikannya antara lain ialah Santo Maximilianus Maria Kolbe, yang meninggal tahun 1941.
Keempat, Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, yang diterbitkan Vatikan pada tahun 2002, menyatakan bahwa di antara medali-medali Santa Perawan Maria, yang paling luas dipergunakan adalah Medali Wasiat (no 206). Tentang simbolisme yang ada dalam medali itu, Direktorium mengatakan: “Medali ini mengungkapkan misteri penebusan, kasih Hati Yesus yang mahakudus dan Hati Maria yang berduka-cita. Medali ini mengungkapkan peran Santa Perawan Maria sebagai pendoa, mengungkapkan misteri Gereja, hubungan antara surga dan dunia, antara hidup sementara di dunia ini dan hidup abadi.” (no 207). Sekaligus perlu diwaspadai agar medali ini tidak dijadikan jimat, tetapi dikenakan dengan sikap doa yang tekun, penuh iman dan hidup Kristiani yang baik

Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM

www.hidupkatolik.com

Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>